Nama : Mala Rohima Nursalami
Npm : 14212397
Kelas : 3ea06
Kota
Metro, 5 Februari 2015
Oleh
: Susantie, ST.
Peranan Perempuan dalam Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan
infrastruktur khususnya di perkotaan harus terus menerus dilakukan, hal ini
berkaitan dengan adanya hubungan antara pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya
suatu daerah dengan kondisi infrastrukturnya. Di era modernisasi, dengan
meningkatnya kompleksitas kehidupan masyarakat perkotaan yang menyangkut
berbagai aspek, yang meliputi ekonomi, industri, sosial, budaya dan sebagainya
telah mengalami proses transformasi dan perubahan yang terjadi secara alami
sebagai dampak dari adanya pembangunan, salah satunya adalah pembangunan
infrastruktur perkotaan.
Sebagaimana dikemukakan
oleh para ahli, pembangunan adalah suatu proses perubahan yang dilakukan
melalui upaya–upaya secara sadar dan terencana. Sedangkan Infrastruktur
diartikan sebagai segala struktur yang berwujud fisik yang digunakan untuk
menopang keberjalanan kegiatan masyarakat sehingga dapat menekan inefisiensi
dari aktivitas masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sehingga, dapat
dikatakan bahwa pembangunan infrastruktur adalah suatu proses perubahan yang
dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana terhadap segala
sesuatu yang berkaitan dengan prasarana fisik/struktur yang digunakan untuk
menopang aktivitas masyarakat. Infrastruktur dapat dibedakan menjadi
infrastruktur jalan dan jembatan, infrastruktur gedung dan perumahan dan
infrastruktur sumber daya air.
Sejak lama, pembangunan
infrastruktur didominasi oleh dunia laki-laki. Hal ini terkait pandangan
masyarakat bahwa pembangunan infrastruktur berhubungan dengan pekerjaan kasar,
buruh bangunan atau kuli bangunan. Dengan semakin berkembangnya dunia pendidikan
di Indonesia, semakin banyak perempuan yang menggeluti pendidikan tinggi di
bidang Arsitektur dan Teknik Sipil, sehingga pandangan masyarakat bergeser dan
mulai memahami bahwa suatu bangunan tidak mengalami proses pembangunannya saja,
tetapi mulai dari proses perencanaan desain gambar rencana, Rencana Anggaran
Biaya, time schedule, dan lain sebagainya hingga sampai pada proses pengawasan,
monitoring dan evaluasi.
Di sinilah perempuan
mengambil peranan penting. Sebagai contoh instansi tempat penulis bekerja,
sebelum suatu bangunan dikerjakan, apakah itu bangunan jalan, jembatan, gedung,
saluran irigasi atau bangunan lain, proses awal dari semua ini adalah kegiatan
survey lokasi kegiatan. Survey ini dilakukan untuk mengetahui tempat lokasi
bangunan yang akan dibangun, di jalan apa, RT/RW berapa, kelurahannya, sebagai
contoh saluran irigasi, para surveyor perempuan terjun langsung ke lapangan
mengukur berapa panjang saluran irigasi yang akan dibangun, berapa dalamnya,
lebar bangunan yang dibutuhkan, bagaimana peta situasi lokasi apakah dekat atau
jauh dari jalan raya sehingga membutuhkan mobilisasi alat dan bahan bangunan,
apakah terdapat galian atau timbunan yang harus dikerjakan atau tidak dan lain
sebagainya.
Setelah survey awal
dilaksanakan, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan Harga Perkiraan Sendiri.
Harga Perkiraan Sendiri inilah yang dipakai sebagai acuan pengajuan Rencana
Kerja Anggaran untuk disepakati bersama oleh eksekutif dan legislatif. Setelah
Anggaran disetujui oleh pihak legislatif bukan berarti peranan perempuan
berhenti sampai di sini. Para perempuan di instansi ini akan turut serta
bersama rekan kerjanya yang laki-laki untuk memeriksa dan mengasistensi gambar,
Engineers Estimate, Rencana Kerja dan Syarat yang dibuat oleh konsultan
perencana.
Jika pekerjaan
pembangunan telah mulai dilaksanakan, beberapa perempuan di instansi ini akan
memulai pekerjaannya sebagai pengawas lapangan, di sini perempuan-perempuan ini
akan berbaur dengan buruh bangunan, tukang, dan hiruk pikuk pembangunan
konstruksi bangunan. Selain turun langsung untuk mengawasi dan memberi arahan
kerja pada para pekerja perusahaan penyedia barang/jasa (kontraktor), para
perempuan ini juga memegang peran sebagai wakil pemilik pekerjaan (owner),
mereka akan menegur kontraktor yang tidak mengindahkan Rencana Kerja dan Syarat
serta kontrak yang telah disepakati, jika teguran mereka tidak diindahkan oleh
kontraktor maka akan dibuat laporan tertulis kepada atasan mereka untuk
kemudian ditindaklanjuti lebih lanjut.
Selain sebagai pengawas
lapangan, peranan perempuan dalam pembangunan infrastruktur ini juga meliputi
sebagai Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan terlibat dalam Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan. Seringkali dalam melaksanakan tugas, para perempuan ini
mengalami pengalaman buruk, seperti dibentak oleh pekerja kontraktor, di marahi
oleh penduduk sekitar lokasi pembangunan karena dianggap lalai dalam tugasnya,
dan masih banyak lagi. Namun dengan sisi-sisi kefemininan mereka sebagai
perempuan mereka dapat melewati rintangan tersebut. Mereka tak kalah berani dan
mampu secara teknis bahkan harus diakui terkadang dari segi ketelitian
perempuan jauh lebih unggul dibanding pria.
Selain berkiprah pada
instansi pemerintah, banyak juga perempuan yang bekerja sebagai penyedia barang
dan jasa, seperti halnya kontraktor atau pun konsultan perencana/pengawas.
Mereka cukup profesional dibidangnya. Para kontraktor / konsultan perempuan ini
tak kalah gesit dan tegas dalam memimpin pelaksanaan suatu proyek pembangunan
infrastruktur atau jasa konsultansi lainnya. Pekerjaan yang cukup berat, bukan
penghalang bagi perempuan.
Bagaimana peran
perempuan dalam PNPM Mandiri Perkotaan Kota Metro khususnya untuk pembanguan
infrastruktur. Peluang Keterlibatan
perempuan dalam program Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM)
sangatlah besar,memang membutuhkan proses yang sangat panjang, pada awalnya
sangat sulit mengikutsertakan perempuan dengan segala kerbatasannya, tetapi
sering waktu perempuan dapat menyadari posisinya dalam pembangunan terutama dalam kegiatan infrastruktur.
Di PNPM Mandiri
Perkotaan prosentase keterlibatan perempuan cukup tinggi, baik dari sesi
perencanaan sampai pada sisi pelaksanan kegiatan. Ditingkat RT/RW mereka
terlibat dalam musyawarah untuk menentukan kegiatan apa yang akan menjadi
prioritas utama di RT/RW tersebut, dalam pengambilan keputusan ditingkat
kelurahan, banyak perempuan yang duduk di lembaga keswadayaan masyarakat (LKM)
baik sebagai kordinator ataupun anggota, dimana setiap keputusan layak atau
tidaknya kegiatan infrastruktur mereka ikut memutuskannya.
Pada saat pelaksanaan
kegiatan keterlibatan perempuan lebih pada penyiapan komsumsi dan manajemen
keuangannya, di titik akhir yaitu pada
pemeliharaan hasil pembangunan keterlibatan perempuan lebih dominan untuk menjaga
agar apa yang sudah dibangun tetap terawat dan terjaga dengan baik sehingga
proses pembangunan dapat berjalan sesuai dengan apa yang sudah
direncanakan. Mereka pun bisa sama
dengan para laki-laki dalam memberi kontribusi pada pembangunan bangsa ini,
khususnya pembangunan infrastruktur. Majulah Kartini-Kartini Indonesia! [PL-Lampung]
Hasil Kajian :
Terdapat beberapa pengulangan kata yang dianalisis dalam artikel ini,
berikut beberapa pengulangan kata yang saya :
Hasil kajian
1. Perempuan
24 kali
pengulangan dalam artikel. Perempuan didefinisikan sebagai seorang perempuan
dalam kepemimpinan terutama dalam pembangunan sekarang ini sangat dibutuhkan
dalam segi pemikiran dan kreasi untuk mengembangkan dalam mewujudkan tujuan.
Contoh : Di sinilah perempuan
mengambil peranan penting. Sebagai contoh instansi tempat penulis bekerja,
sebelum suatu bangunan dikerjakan
2. Pembangunan 16 kali pengulangan
dalam artikel. Pembangunan didefinisikan sebagai infrastruktur pembangunan prasarana, politik pembangunan yg mengarah kepada
keinginan perasaan arti warga negara
aktif atau terlibat dalam berbagai kegiatan politik.
Contoh : Mereka pun bisa sama dengan para laki-laki dalam
memberi kontribusi pada pembangunan bangsa ini, khususnya pembangunan
infrastruktur
3. Infrastruktur 14 kali pengulangan dalam
artikel. infrastruktur
didefinisikan sebagai kebutuhan dasar fisik pengorganisasian sistem struktur
yang diperlukan untuk jaminan ekonomi sektor publik dan sektor
privat sebagai layanan dan fasilitas yang
diperlukan agar perekonomian dapat berfungsi dengan baik.
Contoh : . Para kontraktor /
konsultan perempuan ini tak kalah gesit dan tegas dalam memimpin pelaksanaan
suatu proyek pembangunan infrastruktur atau jasa konsultansi lainnya.
4. kontraktor 6 kali
pengulangan dalam artikel. kontraktor
didefinisikan
sebagai sebuah badan/lembaga/orang yang mengupayakan atau melakukan aktifitas
pengadaan baik berupa barang maupun jasa yang dibayar dengan nilai kontrak yang
telah disepakati.
Contoh : Selain turun langsung
untuk mengawasi dan memberi arahan kerja pada para pekerja perusahaan penyedia
barang/jasa (kontraktor)
5. Instansi 4 kali pengulangan dalam artikel. Instansi didefinisikan
sebagai badan pemerintah umum (spt jawatan, kantor): kejadian
(pelanggaran, penemuan, dsb) itu harus secepat-nya dilaporkan kpd -- yg
berwenang.
Contoh : Jika pekerjaan
pembangunan telah mulai dilaksanakan, beberapa perempuan di instansi ini akan
memulai pekerjaannya sebagai pengawas lapangan
0 komentar:
Posting Komentar