Reproduksi “komodo”
Pada gambar ini, ekor dan cakar komodo dapat terlihat dengan
jelas
Komodo yang tidur. Perhatikan kukunya yang besar. Kukunya
digunakan untuk bertempur dan makan.
Musim kawin terjadi antara bulan Mei dan Agustus, dan telur
komodo diletakkan pada bulan September.[19] Selama periode ini, komodo jantan
bertempur untuk mempertahankan betina dan teritorinya dengan cara
"bergulat" dengan jantan lainnya sambil berdiri di atas kaki
belakangnya. Komodo yang kalah akan terjatuh dan "terkunci" ke tanah.
Kedua komodo jantan itu dapat muntah atau buang air besar ketika bersiap untuk
bertempur.
Pemenang pertarungan akan menjentikkan lidah panjangnya pada
tubuh si betina untuk melihat penerimaan sang betina. Komodo betina bersifat
antagonis dan melawan dengan gigi dan cakar mereka selama awal fase
berpasangan. Selanjutnya, jantan harus sepenuhnya mengendalikan betina selama
bersetubuh agar tidak terluka. Perilaku lain yang diperlihatkan selama proses
ini adalah jantan menggosokkan dagu mereka pada si betina, garukan keras di
atas punggung dan menjilat.Kopulasi terjadi ketika jantan memasukan salah satu
hemipenisnya ke kloaka betina. Komodo dapat bersifat monogamus dan membentuk
"pasangan," suatu sifat yang langka untuk kadal.
Betina akan meletakkan telurnya di lubang tanah, mengorek
tebing bukit atau gundukan sarang burung gosong berkaki-jingga yang telah
ditinggalkan. Komodo lebih suka menyimpan telur-telurnya di sarang yang telah
ditinggalkan.Sebuah sarang komodo rata-rata berisi 20 telur yang akan menetas
setelah 7–8 bulan. Betina berbaring di atas telur-telur itu untuk mengerami dan
melindunginya sampai menetas di sekitar bulan April, pada akhir musim hujan
ketika terdapat sangat banyak serangga.
Proses penetasan adalah usaha melelahkan untuk anak komodo,
yang keluar dari cangkang telur setelah menyobeknya dengan gigi telur yang akan
tanggal setelah pekerjaan berat ini selesai. Setelah berhasil menyobek kulit
telur, bayi komodo dapat berbaring di cangkang telur mereka untuk beberapa jam
sebelum memulai menggali keluar sarang mereka. Ketika menetas, bayi-bayi ini
tak seberapa berdaya dan dapat dimangsa oleh predator.
Komodo muda menghabiskan tahun-tahun pertamanya di atas
pohon, tempat mereka relatif aman dari predator, termasuk dari komodo dewasa
yang kanibal, yang sekitar 10% dari makanannya adalah biawak-biawak muda yang
berhasil diburu.Komodo membutuhkan tiga sampai lima tahun untuk menjadi dewasa,
dan dapat hidup lebih dari 50 tahun.
Di samping proses reproduksi yang normal, terdapat beberapa
contoh kasus komodo betina menghasilkan anak tanpa kehadiran pejantan
(partenogenesis), fenomena yang juga diketahui muncul pada beberapa spesies
reptil lainnya seperti pada Cnemidophorus\
reff: http://id.wikipedia.org/wiki/Komodo
0 komentar:
Posting Komentar