This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

TENTANG SAYA

Nama Saya Adalah Malla Rohima. Terimakasih telah mengunungi blog ini :)

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 16 Oktober 2012

MANAJEMEN PERSONALIA


MAKALAH MANAJEMEN PERSONALIA

Nama                 :  Mala Rohima N
NPM                  :  14212397
Kelas                 :  1EA04
Tugas               :  Ilmu budaya Dasar




MANAJEMEN EKONOMI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Sebuah perusahaan pasti membutuhkan  keberadaan tenaga kerja .  dan keberadaan tenaga kerja itu membutuhkan suatu manajemen yang bisa mengatur satu produksi yang sangat penting bagi suatu organisasi.  Biasaanya pengelolaan suatu sumber daya manusia membutuhkan seseorang yang professional  oleh departemen tersendiri dalam suatu organisasi agar suatu perusahaan dapat memilih suatu karyawan dengan baik. Disebut juga manajemen personalia atau juga bisa disebut manajemen sumber daya manusia. Manajemen personalia memang mengkhususkan diri dalam bidang personalia atau  kepegawaiaan dalam suatu perusahaan.
Manajemen Personalia adalah seni dan ilmumemeperoleh, memajukan dan memanfaatkantebnaga kerja sedemikian rupa sehingga tujuanorganisasi dapat direalisir secar berdaya guna danberhasil dan adanya kegairahan kerja dari paratenaga kerja.
Untuk dapat mengembangkan manajemen personalia maka kita harus sadar bahwa manusia bukanlah benda mati sebab manusia mempunyai perasaan, mereka dapat gembira dan sakit hati , mereka dapat senan dan susah , mereka bukan hanya memerlukan kebutuhan materi tetapi juga mereka juga sering mengharapkan penghargaan dan pengakuaan .







BAB II
PEMBAHASAN


A.       Ruang Lingkup Manajemen Personalia
Manajemen menurut ORDWAY TEAD  adalah suatu proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukan arah penyelenggara tuga suatu orgnisasi di dalam mewujudan tujuan yang telah di tetapkan
Menurut James A.F. Stonner Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya  agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.  
Dalam bentuk kerangka, definisi tersebut akan tampak sebagai berikut:
1.      fungsi- fungsi manajemen

a.    Perencanaan (planning) adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.

b.    Pengorganisasian (organizing) adalah aktivitas penyusunan, pembentukan hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam pemanfaatan sumber daya yang ada dalam sebuah organisasi, termaksud didalamnya menyangkut pembagian kerja dari sumber daa manusia yang terlibat dalam menjalankan suatu kegiatan atau program yang sudah di rencanakan .

c.    Penggerakan (actuating) tindakan mempengaruhi dan menggerakan  orang-orang agar mau bekerja dengan sendirian atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujun yang sudah diterapkan. Kegiatan yang memotivasi dan menggrarahkan orang-orang yang terlibat dalam merencanakan perencanaan menjadi kegiatan pokok dari fungsi pergerakan.

d.   Pengendalian (Controling ) adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan. Untuk mengarah terhadap tujuan yang sudah ditentukan , pengawasan adalah untuk mencegah dan memperbaiki kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, serta kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan perencanaan atau tidak mengarahkan kegiatan pada tujuan yang sudah ditetapkan.


2. Fungsi-fungsi operasional

a.             Pengadaan tenaga Kerja (procurement) : Pengadaan tenaga kerja merupakan langkah pertama dan yang mencerminkan berhasil tidaknya suatu perusahaan mencapai tujuannya. Hasibuan (2007:27) mengatakan bahwa “Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang efektif dan efisien membantu tercapainya tujuan perusahaan”. Hal tersebut juga sejalan dengan pendapat Sedarmayanti (2009:9) yang menyatakan bahwa “Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan organisasi”.

b.     Pengembangan (development) Pengembangan merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang perlu untuk prestasi kerja yang tepat. Kegiatan ini amat penting dan terus tumbuh karena perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan, dan tugas manajemen yang semakin rumit.
Karyawan yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggunjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar karyawan yang ada dapat lebih menguasai dan ahli dibidangnya masing-masin serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.

c.         Pengembangan merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang perlu untuk prestasi kerja yang tepat. Kegiatan ini amat penting dan terus tumbuh karena perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan, dan tugas manajemen yang semakin rumit.
Karyawan yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggunjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar karyawan yang ada dapat lebih menguasai dan ahli dibidangnya masing-masin serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.

d.   Integrasi Integrasi merupakan usaha untuk menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan (individu), masyarakat , dan organisasi. Definisi ini berpijak atas dasar kepercayaan bahwa masyarakat kita terdapat tumpang tindih kepentingan yang cukup berarti.

e.    Pemeliharaan (maintenance) Pemeliharaan merupakan usaha untuk mengabadikan angkatan kerja yang mempunyai kemauan dan mampu untuk bekerja. Terpeliharanya kemauan untuk bekerja sangat dipengaruhi oleh komunikasi dengan para karyawan, keadaan jasmani (fisik) karyawan, dan kesehatan serta keselamatan kerja.

     f.    Pemutusan hubungan kerja (separation) jika memang suatu ketika pemecetan atau disebut juga pemutusan hubungan kerja maka seperti yang disebutkan diatas bahwa karyawan yang masuk ke sebuah persahaan itu dengan baik maka jika karyawn tersebuh tidak dipakai jasanya lagi dperusahaan tersebut harus diselesaikan sebaik mungkin.




3. Manajemen personalia atau sumber daya manusia mempunyai ruang lingkupkegiatan sebagai berikut :

a.  seleksi dan penerimaan yang dilanjutkan dengan penempatan tenaga kerja baru.
b. Pelaksanaan mutasi, promosi, dan pemberentian tenaga kerja
c.  pemanfaatan sumber tenaga kerja.
d.  pemberian kesempatan mengikuti pendidikan dan latihan.
e.  Pelaksanaan pelimpahan wewenang dantanggung jawab
f.  penilaian tenaga keja
g.  pemberian kontra prestasi atas prestasi kerja


CARA MELAKUKAN PENDISIPLINAN KARYAWAN :

1.      Dilakukan seobjektif
2.      Hukuman harus sesuai dengan kesalahan yang mereka perbuat tidak boleh main fisik.
3.      Tindakan pembinaan bersifat mendidik
4.      Pendisiplinan dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku.


BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan

        Manajemen personalia itu ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat, manajemen personalian mempunyai fungsi yang bermacam-macam.

2.      Saran

        Seorang manajemen personalia sebisa mungkin harus bisa mencari karyawan yang benar-benar bisa untuk membantu memajukan perusahaan tersebut, disiplin tidak seenaknya masuk kerja . dan seharusnya setiap beberapa bulan dilakukan pelatihan agar para karyawan bisa mengasah kemampuan-kemampuan yang ada didirinya dapat dikembangkan . dan manajemen personalia harus memberika prestasi kepada setiap karyawannya agar para karyawan semangat untuk bisa bekerja lebih baik dari sebelumnya.




DAFTAR PUSTAKA

PT. grafindo media pratama, learning economics 3 XII/Herland Firmansyah,Rom Permando, dan Agus Awaludin; Heris Kurniawan (ed.).-Jil. 1.-Ed.1.-Cet.1.-Bandung: 2010. 3jil. (xiv, 232 hlm.): foto, tab.; 20 x 25 cm.
Edgar H. Schein, Psikologi Organisasi, Seri Manajemen No. 80, PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1991.

MELESTARIKAN KEBUDAYAAN INDONESIA MELALUI TARIAN


MAKALAH TENTANG MELESTARIKAN KEBUDAYAAN INDONESIA MELALUI TARIAN
                                      NAMA    :    Mala Rohima N
                                         NPM       :    14212379
                                         KELAS   :     1EA04
Tugas : Ilmu Budaya Dasar
Tema : Peran Manusia dalam menjaga, melestariakan kesusastraan kebudayaan

MANAJEMEN EKONOMI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia dengan letak geografis sebagai Negara yang kaya raya akan sumber daya alam, Sumber daya manusia dan sumber daya budaya yang melimpah. Bangsa kita merupakan bangsa yang serba multi, baik multi bangsa, multi agama, maupun multi budaya. Bahkan banyk dari budaya kita dipamerkan dan dipertontonkan di pameran luar negri.

             Kebudayaan mencangkup segala hal yang merupakan keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya manusia, termasuk didalamnya benda-benda hadil kreativitas dan ciptaan manusia, lagu daerah, dan kesenian daerah lainnya. Dan Indonesia juga memiliki kepulauan yang sangat beragam adat istiadatnya dan budaya yang tersebar di seluruh tanah air dari sabang sampai merauke, mulai dari bahasa, pakaian adat, tradisi, tari-tarian, aneka seni rupa dan lain sebagainya. Nah kita sebagai generasi muda harus  melestarikan tarian dan kebudayaan kebudayaan yang ada di Indonesia khususnya tari tarian daerah. Masing-masing tari daerah mempunyai ciri-ciri dan mempunyai ke-khasan tersendiri dibanding dengan tarian yang lain. Salah satunya adalah Tari Jaipong dari Jawa Barat dan Tari toror dari Sumatra utara.
Sehubungan dengan itu penulis akan membahas tentang “Bagaimana Cara Melestarikan Tari Jaipong dan Tortor” mengingat kemajuan budaya barat dan globalisasi dengan harapan masyarakat lebih dalam mengetahui tari jaipong dan  tari tortor akan terus melestarikannya di generasi berikutnya.






1.2  Rumusan Masalah

           Hal-hal yang akan penulis uraikan dalam penulisan makalah tentang sejarah perkembangan tari jaipong dan tor-tor :
·        Berasal dari manakah Tari Jaipong  dan Tari Tor-tor?
·        Bagaimana perkembangan dan sejarah Tari Jaipong dan Tari Tor-tor?
·        Bagaimana apresiasi masyarakat mengenai Tari Jaipong dan Tari Tor-tor?
1.3  Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan judul makalah di atas penulis hanya membatasi pembahasan tersebut hanya tentang bagaimana perkembangan tari jaipong dan tari tortor tersebut belum beranjak naik masih sebagian orang yang melestarikannya. Oleh sebab itu penulisan makalah dan penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat.
1.4  Tujuan Penelitian
Di harapkan dapat menambah wawasan pembaca dan agar masyarakat mau melestarikan kebudayaan Tari Jaipong dan Tari Tortor yang telah di warisi leluhur kita terdahulu kelak dikemudian hari agar tidak di klaim oleh Negara-negara lain.







BAB II
ISI
2.1 Pengertian Tari Jaipong dan Tor-tor

Tari Jaipong adalah Sebuah genre seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira.  Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu.  Ada juga seniman dari Jawa Barat yang mengatakan bahwa nama Jaipongan adalah nama yang mengacu pada bunyi gendang terdengar plak, ping, pong.

Tari jaipong muncul pada tahun 1970 an dan langsung menjadi tren dimasa itu. Dan lahirnya jaipong tidak terlepas dari tahun 1961, karena , Presiden Soekarno yang pada saat itu mulai membatasi budaya asing termasuk musik-musik barat. Beliau justru mendorong seniman tradisional untuk mau menunjukkan ragam tarian etnik dari daerah-daerah di Indonesia, di tingkat internasional.
Tari Jaipongan pun memiliki gaya atau aliran yang berbeda-beda di dalamnya, tergantung dari daerah perkembangannya masing-masing. Salah satunya adalah gaya kaleran dari Karawang. Ciri khas Jaipongan gaya kaleran, yakni keceriaan, erotis humoris, semangat, spontanitas, dan kesederhanaan. Inilah permasalahan yang selalu muncul dalam kesenian Jaipong yaitu image erotis yang terdapat dalam gerakan tari Jaipong. Jika diteliti lebih mendalam citra erotis pada Jaipong muncul karena dalam setiap pertunjukan memang dibutuhkan daya tarik, hal yang dipandang erotis inilah yang merupakan daya tarik dari suatu pertunjukan tarian Jaipong. Jaipong selalu dipertunjukan di tempat-tempat yang tidak prostistius yaitu di acara perkawinan, hajatan dan panggung 17-an ditambah tarian Jaipong merupakan tarian yang ketuk tilu yang telah dibuat lebih modern, Ketuk Tilu selalu megundang konotasi yang kurang terhormat karena dalam tarian ini selalu tampil penari ronggeng yang selalu diidentikan dengan setengah pelacur, maka nama yang kurang menguntungkan itu diganti dengan nama Jaipong .
Erotisme adalah bagian terpenting dalam suatu pertunjukan, untuk menarik perhatian penonton untuk menyaksikan suatu  pertunjukan, untuk menarik perhatian penonton untuk menyaksikan suatu pertuntukan. Dan hal tersebut berlaku juga dalam pertunjukan tarian Jaipong.
Tari Tor-tor adalah budaya yang telah lama ada dan dikenal luas di suku Batak dan Mandailing. ”Budaya itu sudah ada sejak 500 tahun lalu di Mandailing,”. Kata "Tor-tor" berasal dari suara hentakan kaki penarinya di atas papan rumah adat Batak. Penari bergerak dengan iringan Gondang yang juga berirama mengentak. "Tujuan tarian ini dulu untuk upacara kematian, panen, penyembuhan, dan pesta muda-mudi. Dan tarian ini memiliki proses ritual yang harus dilalui," kata Togarma kepada National Geographic Indonesia. Tari Tor-tor selalu di iringi dengan tabuhan gondang Sembilan. Dari jenis tari dan maksudnya, Tari Tor Tor selalu berhubungan dengan roh.  
Menurut sejarahnya, tari Tor Tor memang dilakukan untuk memanggil para roh agar masuk ke dalam patung-patung batu yang merupakan simbol dari para leluhur. Karena itu gerakan Tor Tor adalah kaku karena dipercaya para roh melakukan tarian itu juga.
Namun saat ini, Tari Tor Tor sudah tidak lagi diasumsikan lekat dengan dunia roh. Tari Tor Tor menjadi sebuah budaya dan seni yang dikenal masyarakat dunia sebagai budaya tanah air.









BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
A.    Tari Jaipong berasal dari jawa barat ciptaan Gugum Gumbira. Tarian ini memiki aliran atau cirikhas yang berbeda di setiap daerahnya. Biasanya tari jaipong ditampilkan untuk menyambut acara-acara penting pada saat upacara, pernikahan,  menyambut tamu Negara bahkan jaipong sudah sampai ke luar negeri.
B.     Tari Tor-tor berasal dari Sumatra utara biasanya tarian ini digunakan untuk kematian , panen , penyembuhan, pesta muda-mudi dan sebagainya
Setelah kalian melihat macam-macam tarian yang ada di Indonesia dan sekarang waktunya
para generasi muda untuk  memperenalkan atau pun mempelajari tarian- tarian yang ada di Indonesia ke dunia luar agar tarian di Indonesia dikenal di mancanegara jangan sampai kejadian seperti Tari Tor- Tor dari Daerah Sumatra Utara di mengklaim oleh Negara tetangga “Malaysia” dan akhirnya setelah Malaysia mengklaim tarian tersebut baru Indonesia mengakui adanya tari Tor-Tor . dan jangan sampai tari-tarian yang lain diakui oleh Malaysia.

3.2 Saran

Penulis berharap agar generasi muda jaman sekarang jangan melupakan peninggalan nenek moyang kita, kita sebagai generasi muda harus bias melestarikan kebudayaan Indonesia ini jangan sampai kejadian seperti tari tor-tor yang di klaim Malaysia terulang kepada kebudayaan Indonesia yang lain. Jadi kalau bukan dari sekarang kapan lagi sudah saatnya kita memperkenalnya budaya Indonesia ke luar negeri dan mempatenkan hak …. Agar tidak ada saling mengklain Negara satu dengan yang lainnya.

Study pustaka

http://www.azamku.com/macam-macam-tarian-tradisional-indonesia.html

















KEBUDAYAAN MANUSIA DENGAN PENDIDIKAN


MAKALAH TENTANG KEBUDAYAAN MANUSIA DENGAN PENDIDIKAN
                                      Nama             :  Mala Rohima N
                                    NPM                 :  14212397
Kelas                : 1EA04
Tugas          : Ilmu budaya Dasar
Tema           : Hubungan Manusia dan Kebudayaan

BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang
Manusia pada umumnya sangat berhubungan erat dengan pendidikan . manusia  juga disebut mahklus social yang tidak dapat hidup sendiri . Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas. Manusia juga tidak luput dari pendidikan agar menjadi manusia tersebut bias mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk melalui pendidikan tersebut . pendidikan juga berupaya untuk melestarikan atau memelihara pendidikan atau bisa disebut juga
 Education as Cultural Conservation. Pendidikan merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kualitas hidup dalam segala aspek kehidupan dan sekaligus sebagai upaya pewarisan nilai – nilai budaya bagi kehidupan manusia.

Sehubung dengan itu penuis akan membahas tentang “Kebudayaan Manusia dan  Pendidikan”  mengingat tugas manusia dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu dan jangan sampai anak cucu kita bahkan tidak mengenali kebudayaan Indonesia itu sendiri, sangat disayang kan jika hal itu terjadi . apalagi sekarang banyak sekali kebudayaan barat yang sudah masuk ke jiwa-jiwa pemuda jaman sekarang  sehingga sedikit demi sedikit kebudayaan kita akan luntur dimakan jaman .
B.  Rumusan Masalah
1.      Hubungan manusia dan kebudayaan
2.      Hubungan manusia dan pendidikan
3.      Kaitan manusia, kebudayaan dan pendidikan

C.  Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui hubungan manusia dan kebudayaan
2.      Untuk mengetahui hubungan manusia dan pendidikan
3.      Untuk mengetahui kaitan manusia, kebudayaan dan pendidikan
















BAB II
ISI

A.          Hubungan Manusia dan Kebudayaan

Manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan satu dengan yang lainnya . Di samping itu, setiap individu mempunyai dunia dan tujuan hidup masing – masing. Terdapat hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Terdapat hubungan timbal balik antara individu dengan sesamanya dalam rangka mengukuhkan eksistensinya masing – masing maka hendaknya terdapat keseimbangan antara individualitas dan sosialitas pada setiap manusia.

Manusia juga tidak luput dari kebudayaan, sejak lahir saja manusia sudah dilakukan sejak lahir , contoh sederhana adalah saat lahir bayi pasti menangis lalu dipakaikan bedong, nah bedong itulah kebudayaan nenek moyang kita terdahulu yang masih di gunakan atau dipake cara seperti itu hingga sekarang. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun temurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian - kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain.

Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan mempunyai sifat normatif, karena diarahkan oleh nilai – nilai yang diakui bersama di dalam suatu masyarakat . Definisi Kebudayaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.

B.           Hubungan Manusia dan Pendidikan
Manusia disebut “Homo Sapiens”. Artinya, makhluk yang mempunyai kemampuan untuk berilmu pengetahuan. Salah satu insting manusia adalah selalu cenderung ingin mengetahui dan selalu ingin tahu segala sesuatu disekelilingnya, yang belum diketahuinya. Berawal dari rasa ingin tahu maka timbulah ilmu pengetahuan. Dalam hidupnya manusia digerakan sebagian oleh kebutuhan untuk mencapai sesuatu, dan sebagian lagi oleh tanggung jawab sosial dalam masyarakat. Manusia bukan hanya mempunyai kemampuan-kemampuan, tetapi juga mempunyai keterbatasan-keterbatasan, dan juga tidak hanya mempunyai sifat-sifat yang baik, namun juga mempunyai sifat-sifat yang kurang baik.  

Melalui pendidikan manusia dapat mengetahui yang mana yang baik ataupun tidak baik untuk dirinya sendiri.  Dan melalui pendidikan kita dapat mengontrol  diri kita sendiri utuk menghadapi masalah dan berperilaku sopan dengan segala peraturan dan norma-norma yang ada melalui pendidikan. Dalam  hal pendidikan seorang manusia tidak cukup hanya dengan memberi tambahan pengetahuan, tetapi harus di bekali juga dengan rasa percaya yang kuat dalam pribadinya. Pertambahan pengetahuan saja tanpa kepercayaan diri yang kuat, niscaya mampu melahirkan perubahan ke arah positif berupa adanya pembaharuan baik fisik maupun mental secara nyata, menyeluruh dan berkesinambungan.  Sekolah atau pendidikan formal adalah salah satu saluran atau media dari proses pembudayaan Media lainnya adalah keluarga dan institusi lainnya yang ada di masyarakat. Secara umum pendidikan formal biasanya mulai dari :
1.                  TK ( Taman Kanak-kanak )
2.                  SD (Sekolah Dasar)
3.                  SMP ( Sekolah Menengah Pertama )
4.                  SMA ( Sekolah Menegah Atas )
5.                  D3 (Diploma 3)
6.                  S1 (Strata 1 )
7.                  S2 (Strata 2 )
8.                  S3 (Strata 3 ) dst.

C.          Kaitan Manusia, Kebudayaan dan Pendidikan

Proses kebudayaan melalui pendidikan formal (enkulturasi) adalah upaya membentuk perilaku dan sikap seseorang yang didasari oleh ilmu pengetahuan, keterampilan sehingga setiap individu dapat memainkan perannya masing-masing. Dengan demikian, ukuran keberhasilan pembelajaran dalam konsep enkulturasi adalah perubahan perilaku siswa. Hal ini sejalan dengan 4 (empat) pilar pendidikan yang dikemukakan oleh Unesco, Belajar bukan hanya untuk tahu (to know), tetapi juga menggiring siswa untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh secara langsung dalam kehidupan nyata (to do), belajar untuk membangun jati diri (to be), dan membentuk sikap hidup dalam kebersamaan yang harmoni (to live together). Untuk itu, pembelajaran berlangsung secara konstruktivis (developmental) yang didasari oleh pemikiran bahwa setiap individu peserta didik merupakan bibit potensial yang mampu berkembang secara mandiri.
Tugas pendidikan adalah memotivasi agar setiap anak mengenali potensinya sedini mungkin dan menyediakan pelayanan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki serta mengarahkan pada persiapan menghadapi tantangan ke depan. Pendidikan mengarah pada pembentukan karakter, performa yang konkrit (observable) dan terukur (measurable) yang berkembang dalam tiga ranah kemampuan, yaitu: kognitif, psikomotor, dan afektif. Pengembangan kemampuan pada ketiga ranah tersebut dilihat sebagai suatu kesatuan yang saling melengkapi.
Untuk menjamin kekonsistenan antara tujuan pendidikan dengan pembentukan manusia yang berbudaya (enkulturasi), perlu dirancang desain pembelajaran di sekolah yang tidak terlepas dari kondisi kehidupan nyata. Antara dunia pendidikan dan dunia nyata terkait dengan hubungan sinergis. Dengan demikian, antara nilai-nilai yang ditanamkan dengan pengetahuan akademis terikat dengan hubungan yang kontinum. Tidak satupun dari komponen ilmu pengetahuan yang terlepas dari nilai dan norma budaya. Proses pembelajaran yang demikian dapat digambarkan melalui diagram berikut ini.
BAB III
PENUTUP
A.       Kesimpulan

Manusia merupakan makhluk yang berbudaya dan berpendidikan . Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya. Dan manusia juga membutuhkan pendidikan agar semuanya menjadi sempurna, menjadi manusia yang lebih baik dan bisa memanfaat kelebihan yang kita punya dan dapat melestarikan kebudayaan dari nenek moyang kita agar  generasi yang akan dating tidak terpengaruh dengan budaya luar atau budaya barat.









Daftar Pustaka

Wahyudin, D. dkk. ( 2010 ) Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka.
http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/hubungan-kebudayaan-dengan-pendidikan.html
http://fikrieanas.wordpress.com/budaya-dan-pendidikan/