Selasa, 16 Oktober 2012

KEBUDAYAAN MANUSIA DENGAN PENDIDIKAN


MAKALAH TENTANG KEBUDAYAAN MANUSIA DENGAN PENDIDIKAN
                                      Nama             :  Mala Rohima N
                                    NPM                 :  14212397
Kelas                : 1EA04
Tugas          : Ilmu budaya Dasar
Tema           : Hubungan Manusia dan Kebudayaan

BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang
Manusia pada umumnya sangat berhubungan erat dengan pendidikan . manusia  juga disebut mahklus social yang tidak dapat hidup sendiri . Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas. Manusia juga tidak luput dari pendidikan agar menjadi manusia tersebut bias mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk melalui pendidikan tersebut . pendidikan juga berupaya untuk melestarikan atau memelihara pendidikan atau bisa disebut juga
 Education as Cultural Conservation. Pendidikan merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kualitas hidup dalam segala aspek kehidupan dan sekaligus sebagai upaya pewarisan nilai – nilai budaya bagi kehidupan manusia.

Sehubung dengan itu penuis akan membahas tentang “Kebudayaan Manusia dan  Pendidikan”  mengingat tugas manusia dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu dan jangan sampai anak cucu kita bahkan tidak mengenali kebudayaan Indonesia itu sendiri, sangat disayang kan jika hal itu terjadi . apalagi sekarang banyak sekali kebudayaan barat yang sudah masuk ke jiwa-jiwa pemuda jaman sekarang  sehingga sedikit demi sedikit kebudayaan kita akan luntur dimakan jaman .
B.  Rumusan Masalah
1.      Hubungan manusia dan kebudayaan
2.      Hubungan manusia dan pendidikan
3.      Kaitan manusia, kebudayaan dan pendidikan

C.  Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui hubungan manusia dan kebudayaan
2.      Untuk mengetahui hubungan manusia dan pendidikan
3.      Untuk mengetahui kaitan manusia, kebudayaan dan pendidikan
















BAB II
ISI

A.          Hubungan Manusia dan Kebudayaan

Manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan satu dengan yang lainnya . Di samping itu, setiap individu mempunyai dunia dan tujuan hidup masing – masing. Terdapat hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Terdapat hubungan timbal balik antara individu dengan sesamanya dalam rangka mengukuhkan eksistensinya masing – masing maka hendaknya terdapat keseimbangan antara individualitas dan sosialitas pada setiap manusia.

Manusia juga tidak luput dari kebudayaan, sejak lahir saja manusia sudah dilakukan sejak lahir , contoh sederhana adalah saat lahir bayi pasti menangis lalu dipakaikan bedong, nah bedong itulah kebudayaan nenek moyang kita terdahulu yang masih di gunakan atau dipake cara seperti itu hingga sekarang. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun temurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian - kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain.

Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan mempunyai sifat normatif, karena diarahkan oleh nilai – nilai yang diakui bersama di dalam suatu masyarakat . Definisi Kebudayaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.

B.           Hubungan Manusia dan Pendidikan
Manusia disebut “Homo Sapiens”. Artinya, makhluk yang mempunyai kemampuan untuk berilmu pengetahuan. Salah satu insting manusia adalah selalu cenderung ingin mengetahui dan selalu ingin tahu segala sesuatu disekelilingnya, yang belum diketahuinya. Berawal dari rasa ingin tahu maka timbulah ilmu pengetahuan. Dalam hidupnya manusia digerakan sebagian oleh kebutuhan untuk mencapai sesuatu, dan sebagian lagi oleh tanggung jawab sosial dalam masyarakat. Manusia bukan hanya mempunyai kemampuan-kemampuan, tetapi juga mempunyai keterbatasan-keterbatasan, dan juga tidak hanya mempunyai sifat-sifat yang baik, namun juga mempunyai sifat-sifat yang kurang baik.  

Melalui pendidikan manusia dapat mengetahui yang mana yang baik ataupun tidak baik untuk dirinya sendiri.  Dan melalui pendidikan kita dapat mengontrol  diri kita sendiri utuk menghadapi masalah dan berperilaku sopan dengan segala peraturan dan norma-norma yang ada melalui pendidikan. Dalam  hal pendidikan seorang manusia tidak cukup hanya dengan memberi tambahan pengetahuan, tetapi harus di bekali juga dengan rasa percaya yang kuat dalam pribadinya. Pertambahan pengetahuan saja tanpa kepercayaan diri yang kuat, niscaya mampu melahirkan perubahan ke arah positif berupa adanya pembaharuan baik fisik maupun mental secara nyata, menyeluruh dan berkesinambungan.  Sekolah atau pendidikan formal adalah salah satu saluran atau media dari proses pembudayaan Media lainnya adalah keluarga dan institusi lainnya yang ada di masyarakat. Secara umum pendidikan formal biasanya mulai dari :
1.                  TK ( Taman Kanak-kanak )
2.                  SD (Sekolah Dasar)
3.                  SMP ( Sekolah Menengah Pertama )
4.                  SMA ( Sekolah Menegah Atas )
5.                  D3 (Diploma 3)
6.                  S1 (Strata 1 )
7.                  S2 (Strata 2 )
8.                  S3 (Strata 3 ) dst.

C.          Kaitan Manusia, Kebudayaan dan Pendidikan

Proses kebudayaan melalui pendidikan formal (enkulturasi) adalah upaya membentuk perilaku dan sikap seseorang yang didasari oleh ilmu pengetahuan, keterampilan sehingga setiap individu dapat memainkan perannya masing-masing. Dengan demikian, ukuran keberhasilan pembelajaran dalam konsep enkulturasi adalah perubahan perilaku siswa. Hal ini sejalan dengan 4 (empat) pilar pendidikan yang dikemukakan oleh Unesco, Belajar bukan hanya untuk tahu (to know), tetapi juga menggiring siswa untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh secara langsung dalam kehidupan nyata (to do), belajar untuk membangun jati diri (to be), dan membentuk sikap hidup dalam kebersamaan yang harmoni (to live together). Untuk itu, pembelajaran berlangsung secara konstruktivis (developmental) yang didasari oleh pemikiran bahwa setiap individu peserta didik merupakan bibit potensial yang mampu berkembang secara mandiri.
Tugas pendidikan adalah memotivasi agar setiap anak mengenali potensinya sedini mungkin dan menyediakan pelayanan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki serta mengarahkan pada persiapan menghadapi tantangan ke depan. Pendidikan mengarah pada pembentukan karakter, performa yang konkrit (observable) dan terukur (measurable) yang berkembang dalam tiga ranah kemampuan, yaitu: kognitif, psikomotor, dan afektif. Pengembangan kemampuan pada ketiga ranah tersebut dilihat sebagai suatu kesatuan yang saling melengkapi.
Untuk menjamin kekonsistenan antara tujuan pendidikan dengan pembentukan manusia yang berbudaya (enkulturasi), perlu dirancang desain pembelajaran di sekolah yang tidak terlepas dari kondisi kehidupan nyata. Antara dunia pendidikan dan dunia nyata terkait dengan hubungan sinergis. Dengan demikian, antara nilai-nilai yang ditanamkan dengan pengetahuan akademis terikat dengan hubungan yang kontinum. Tidak satupun dari komponen ilmu pengetahuan yang terlepas dari nilai dan norma budaya. Proses pembelajaran yang demikian dapat digambarkan melalui diagram berikut ini.
BAB III
PENUTUP
A.       Kesimpulan

Manusia merupakan makhluk yang berbudaya dan berpendidikan . Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya. Dan manusia juga membutuhkan pendidikan agar semuanya menjadi sempurna, menjadi manusia yang lebih baik dan bisa memanfaat kelebihan yang kita punya dan dapat melestarikan kebudayaan dari nenek moyang kita agar  generasi yang akan dating tidak terpengaruh dengan budaya luar atau budaya barat.









Daftar Pustaka

Wahyudin, D. dkk. ( 2010 ) Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka.
http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/hubungan-kebudayaan-dengan-pendidikan.html
http://fikrieanas.wordpress.com/budaya-dan-pendidikan/

0 komentar:

Posting Komentar