Alasan Memakai
Blackberry “opini”
Saya sendiri
kebetulan pemakai BB yang fanatik . Awalnya saya heran dengan orang-orang yang
begitu membanggakan BB dan menyarankan saya untuk memilikinya. Ada rasa
penasaran tapi mengingat harganya (beberapa tahun lalu sebelum muncul seri yang
lebih murah) yang mahal menurut penilaian saya, saya pun tidak berminat
membelinya. Kalau akhirnya saya menggunakan BB, itu karena awalnya saya
diberikan kado ulang tahun dari ayah saya dan tapi saying menginginkannya juga
karena pada saat itu sudah banyak sekali teman-teman saya yang sudah terlebih
dahulu menggunakan Blackberry.
Setelah memiliki
dan mengenal berbagai fiturnya, saya pun bisa mengerti dan memahami mengapa BB
bisa diminati di banyak negara, khususnya
Indonesia. Meskipun di negara lain, seperti China, konon BB kalah laku
dibanding Iphone. Maka sejak setahun terakhir saya menjadi pengguna BB dan
merasakan manfaatnya secara nyata baik untuk keperluan pribadi , dan dapat
membantu seseorang untuk mendapatkan informasi dengan cepat dan membantu
memnyebarkan pengumuman untung jawal kuliah atau sekola kepada teman-teman agar
lebih efisien , memang boros karena kita akan membeli pulsa secara terus
menerus untuk mengaktifkan paket Blackberry tersebut agar tetap aktif.
Mereka sadar BB
mahal (meskipun smartphone lain yang kualitasnya bagus juga tidak kalah mahal),
biaya untuk akses full service juga dirasakan mahal, tapi mereka mendapat imbal
balik yang setara, bahkan kalau secara
ekonomis diperbandingkan, banyak yang akan menilai BB itu murah karena membantu
menghasilkan profit yang lebih tinggi.
Bahwa ada
orang-orang yang menggunakan BB sekedar buat chatting atau semata sebagai
simbol status, hal ini tidak bisa mengingkari kenyataan bahwa BB mempunyai
manfaat yang besar, tergantung bagaimana orang menggunakannya. Bahwa banyak
yang narsis berBB agar ketika update status di FB muncul logo BB di bawah
pesannya, ini masalah pribadi mereka sendiri sebagaimana juga banyak terjadi
orang memiliki Galaxy Tab atau gadget mahal lainnya semata untuk dipamerkan,
memfungsikan ala kadarnya untuk SMS, telpon, main game, dan bukan memanfaatkan
fiturnya secara maksimal. Saya sendiri justru menonaktifkan signature BB untuk
email dan pesan yg saya kirim, saya justru ingin orang tidak tahu saya menggunakan
BB! Agar tidak setiap orang minta PIN atau diinvite.
Harga BB sering
dikaitkan dengan fitur yang minim. Menurut saya fitur BB sudah memadai. Pemakai
BB pasti bukan orang bodoh yg membeli kucing dalam karung. Mungkin benar fitur
BB tidak istimewa, tapi tepat guna. Pemakai BB bukan peminat teknologi yang
canggih atau peminat fitur2 yang aneh-aneh, tapi pemakai teknologi yang sesuai
kebutuhan mereka. Android dan lainnya boleh lebih hebat secara teknologi, tapi
belum tentu itu yg dicari pemakai BB. Sama saja, cobalah pasarkan mobil yang
luar biasa canggihnya dan futuristik bentuknya, serba komputerized sampai anti
peluru. Kira-kira mobil seperti ini laku nggak dijual di kita? Canggih lho!
Dalam kaitan ini,
timbul pertanyaan mengapa Kompas justru memilih menerapkan aplikasi untuk
reporter warga di perangkat BlackBerry yang diberi nama K-Report, bukan di
gadget lain yang jauh lebih canggih? BB tidak terlalu canggih, tapi lebih
praktis!
Mari kita lihat
gambaran nilai ekonomis BB dibandingkan kemanfaatannya. Katakanlah harga BB
relatif mahal karena banyak smartphone yang harganya 1jutaan bahkan kurang.
Tapi dengan kualitas setara BB, paling tidak harga smartphone yang 3G sekitar
2jutaan, padahal harga BB baru gemini 3G saat ini kalau tidak salah sekitar 2,5jutaan.
Malah sekarang sudah ada BB versi CDMA yang harganya kurang dari 1 juta. Jadi
secara harga tidak beda banyak antara BB dan smartphone lain.
Refsensi :
http://teknologi.kompasiana.com/gadget/2012/07/20/6-alasan-tidak-pakai-blackberry/
dan http://teknologi.kompasiana.com/gadget/2011/11/26/kegilaan-pada-blackberry/.
0 komentar:
Posting Komentar